When I Love You


Genre: Sad
Maafkan bila ada typo bertebaran dan feel gak dapat. Yang jelas author bikin cerpen ini sebagai pelajaran buat kita semua, hargai apa yang kita punya saat ini! Jangan lupa RCL (Read, Comment, Like) ya! RCL dari kalian merupakan semangat buat author untuk buat karya2 selanjutnya!
Happy Reading ^^
***
“Hahhhh! Nyebelin!” Seorang cowok berkulit putih menghempaskan bongkongnya dengan kasar ke sofa.
“Kenapa lagi lo,Raf?” tanya cowok disampingnya yang sedang asyik menekuri notebook.
“Lo tahu Steffy kan? Gue bosen tiap hari dia slalu ngekorin kemanapun gue pergi! Dan dengan entengnya dia bilang ke nyokap gue kalo gue pacarnya!”
“Steffy? Cewek yang baru seminggu lo kenal itu kan?”
“Thats right, ilham ! Gue bete sama dia!”
Cowok yang dipanggil Ilham menatap cowok disampingnya dengan heran. “Kenapa? Apa yang salah sama steffy? Menurut gue dia cewek yang baik.”
“Dia bukan tipe gue banget! Lo kan tahu tipe gue tuh cewek yang tinggi dan cantik, sedangkan Steffy? Uhhhhh!” (padahal ce ntep paling tinggi di chibi kaya ryn se pantar)
“Rafael, lo tuh gak berubah ya? Lihat tuh dari hati bukan dari fisik.” ilham menasehati. “Coba lo pikir, zaman sekarang cewek kayak Steffy tuh jarang bahkan hampir punah!”
“Punah? Lo pikir hewan dilindungi.” Rafael mencibir.
“Gue serius kali! Lo inget? Pas lo sakit yang bela-belain jaga lo sampe lo sembuh siapa? Pas lo lagi gak punya duit yang baik hati beliin lo makan siapa? Yang sabar meskipun lo suka ngambek siapa? Jawabannya Steffy!” Papar Ilham panjang lebar. “Harusnya lo bersyukur masih ada cewek kayak Steffy didunia ini.”
“Ahhhh! Lo malah ceramah, bikin tambah males!” Rafael pergi meninggalkan Ilham yang cuma bisa angkat bahu.
***
“Kak Rafael, coba deh kakak lebih sabar trus jangan gampang ngambek pasti kakak lebih cakep.” Cewek berambut ikal sebahu menepuk bahu Rafael.
“Gue ya gini udah gak bisa berubah! Kalo gak bisa terima gue apa adanya mending lo gak usah kenal sama gue!” Ujar Rafael ketus.
Steffy menghela nafas, wajah manisnya berubah murung. “Gue gak ada maksud buat bikin kak Rafael marah. Gue sayang sama kakak apa adanya.”
“Tapi gue cuma anggap lo adik! Gak lebih!”
“Gak apa-apa, asal kakak bahagia.”
***
Semakin lama semakin hari Rafael dan Steffy makin dekat. Dimana ada Rafael disana pasti ada Steffy. Tapi tiap teman-teman Rafael bertanya, Rafael menjawab bahwa dia dan Steffy hanya sebatas adik--kakak. Hingga suatu hari....
“Steffy, gue pengen ngomong sesuatu sama lo.” Rafael sengaja mengajak Steffy bertemu disebuah taman.
Steffy mendongak menatap Rafael. “Kakak mau ngomong apa? Kok kayaknya serius banget?”
“Jujur, gue ngerasa terbebani sama perasaan lo. Gue gak bisa anggap lo lebih dari sekedar teman.”
“Maksud kakak apa?”
“Gue pengen lo pergi dari hidup gue. Gue udah capek kemana-mana lo selalu ngekorin gue! Dan asal lo tahu, lo bukan tipe gue!” Rafael berkata gamblang. “Jadi gue harap lo sadar diri dan pergi dari hidup gue!”
Steffy tertegun mendengar perkataan Rafael yang tanpa perasaan. Hatinya hancur berserakan bagai diterjang tornado. “Baiklah kalo itu yang kakak mau. Asal kakak bahagia gue akan pergi. Jaga diri kakak baik-baik dan jangan lupa makan.”
Steffy pergi meninggalkan Rafael dengan hati yang terluka. Sebenarnya jauh dilubuk hati Rafael terbesit perasaan bersalah telah melukai hati orang yang selama ini selalu menjaganya, memperhatikannya bahkan sabar terhadap sikap Rafael yang cenderung egois.
“Apa yang gue lakuin bukan kesalahan! Ini yang terbaik!” Rafael bangkit dari duduknya dan beranjak pulang.
Rafael pulang sambil bersiul-siul gembira. Hatinya terasa enteng karena menurutnya tak akan ada lagi penganggu dalam hidupnya. “Sekarang hidup gue tenang! Gak ada lagi yang ngekorin dan sok perhatian!”
“Kenapa lo teriak-teriak gaje gitu?” Ilham merasa heran melihat Rafael yang baru datang berteriak tak jelas.
Rafael mendekati Ilham dan mengguncang bahunya. “Sekarang gue bebas! Gue udah usir Steffy dari kehidupan gue!”
“Maksud lo apa? Gue gak paham.”
“Tadi gue udah ungkapin semua sama Steffy gimana perasaan gue dan juga soal dia bukan tipe gue. Gue minta dia buat pergi dari hidup gue! Sekarang gak ada lagi Steffy!”
“Jahat banget sih lo, Raf!” Ilham berkata dingin. “Inget! Lo gak akan pernah tahu betapa berharganya seseorang sampai lo kehilangannya.”
“Maksud lo apa ngomong gitu?”
“Lo cerna sendiri apa arti perkataan gue.” Ilham meninggalkan Rafael yang tertegun.
“Halah! Nasehat basi! Steffy emang gak berharga jadi gue gak bakal ngerasa kehilangan!”
***
Sudah satu minggu Rafael hidup tanpa Steffy. Awalnya Rafael merasa hidupnya baik-baik saja dan bebas, tapi tepat hari ketujuh Rafael baru merasakan ada yang hilang dalam hidupnya. Hari-hari yang dilaluinya terasa hampa.
“Kenapa muka lo kusut banget?” Ilham bertanya pada Rafael yang menatap ponselnya dengan raut abstrak.
“Bete! Sebel! Gue sms berulang kali gak ada balasan! Gue telpon juga gak pernah diangkat! Apa sih maunya?!” Rafael mengacak-acak rambutnya frustasi.
“Emang siapa yang lo sms? Gebetan baru lo?”
Morgan menggeleng cepat. “Gue sms...Steffy.”
“Hah? Gue gak salah denger kan? Bukannya lo males sama Steffy? Kenapa lo sekarang malah kayak orang kebakaran jenggot?”
“Gue juga gak tahu kenapa gue bisa begini.” Rafael menunduk, mata sipitnya berubah sendu. “Yang jelas, sejak Steffy gak ada gue ngerasa ada yang kurang dalam keseharian gue. Gue kangen suara dia, kecerewetan dia bahkan sikap dia yang lebay. Gue juga kangen sama hidung peseknya!”
“Lo masih inget gak omongan gue tempo hari? Kita gak akan pernah tahu betapa berharganya seseorang sebelum kita kehilangannya? Sekarang lo ngerasain sendiri kan?” Ilham menepuk pelan punggung Rafael. “Harusnya lo gak sia-siain Steffy! Sekarang lo baru sadar kan kalau dia sangat berarti?”
“Lo mau bantuin gue kan?”
“Asal gue bisa, gue pasti bantuin lo kok.”
“Lo sms-in Steffy atau telponin dia. Bujuk dia buat balik ke sisi gue, bilang sama dia kalau gue bener-bener menyesal.”
“Oke! Kasih gue waktu tiga hari, gue akan coba bujuk Steffy.”
“Thanks. Gue tunggu hasilnya.”
***
Tiga haripun berlalu. Rafael menagih janji Ilham padanya. “Gimana? Apa ada perkembangan?”
“Selama tiga hari ini gue udah sharing macem-macem sama Steffy. Dia bilang sama gue kalau dia jenuh sama sikap lo yang gak pernah menghargai dia.” Ilham menyesap kopi dihadapannya sejenak sebelum akhirnya melanjutkan. “Tiap saat lo selalu marah-marah. Gak pernah sedikitpun sikap Steffy yang benar dimata lo, karena itu dia capek! Kesabarannya buat ngadepin lo udah habis.”
“Tapi gue udah berubah, Ilham! Lo tahu sendiri kan sikap gue akhir-akhir ini gak kayak dulu lagi.”
“Gue juga udah bilang gitu, tapi Steffy tetep gak bisa. Dia mau menjauh dari hidup lo karena itu permintaan lo sendiri.”
Rafael menutup wajahnya dengan kedua tangan. “Gue nyesel! Gue pengen kayak dulu lagi sama dia, bercanda, main bareng. Apa itu semua gak mungkin lagi?”
“Gue rasa itu semua udah gak mungkin lagi,Raf!”
Rafael mendongak, menatap Ilham. “Kenapa? Kenapa semua itu gak mungkin?”
“Karena sekarang Steffy udah punya pacar.” Ilham menatap sahabatnya dengan kasihan. “Lo harus sabar, Raf! Anggap dia bukan jodoh lo! Dibalik ini semua, gue yakin Tuhan punya rencana yang lebih indah buat lo.”
Rafael shock mendengar perkataan ilham. Kata-kata Ilham tergiang-ngiangterus dikepala Rafael. Disaat dia mulai sadar dan mencintai Steffy, dengan sadisnya cinta yang baru berkembang itu harus hancur terinjak sebuah fakta.
Mengapa kau pergi, mengapa kau pergi
Disaat aku mulai mencintaimu
Berharap engkau jadi kekasih hatiku, malah kau pergi jauh dari hidupku
Menyendiri lagi, menyindiri lagi
Disaat kau tinggalkan diriku pergi
Tak pernah ada yang menghiasi hariku, disaat aku terbangun dari tidurku
Aku inginkan dirimu datang dan temui aku
Kan ku katakan padamu aku sangat mencintai dirimu
Aku inginkan dirimu datang dan temui aku
Kan ku katakan padamu aku sangat mencinta
(Dadali - Disaat Aku Mencintaimu)
Rafael amat sangat menyesal, harusnya dia bisa menjaga semuanya. Tapi karena sebuah ego dan kenaifan dia harus kehilangan seseorang yang berharga.
Jagalah apa yang telah Tuhan berikan meskipun itu tak sesuai dengan kehendak kita, karena sesungguhnya hanya Tuhan yang tahu apa yang terbaik untuk kita. Jangan menuntut sebuah kesempurnaan karena sesungguhnya kesempurnaan itu tercipta dari diri kita sendiri. Untuk apa mencari yang sempurna, jika dengan yang sederhana kita dapat bahagia.
-THE END-
Gimana?
"Believe Me!"
PU :
Morgan ..
Angel ..
Bisma (Sedikit)
**Tujuh bulan sudah merajut tali kasih bersama Pria pilihanku, tak banyak yang kuminta pada-Nya saat laki-laki yang selalu menemaniku itu menyodorkan kue tar dibalut lilin yang berukirkan angka 7, “Sebelum kau tiup lilin ini, mintalah sesuatu do’a pada sang Khalik” Pintanya lembut
Aku menutup pelan mataku, menyatukan kedua jemariku. Melafaskan permintaanku didalam hati dengan penuh harap. Deru nafas dan gemuru detak jantungku menyatuh dalam do’a, satu hal yang ku inginkan , aku ingin bisa terus bersamanya.
“Jangan membuka matamu dulu sebelum aku perintakan” pintanya setelah aku memanjatkan do’a ku
Tak lama, Perlahan kurasakan ada sesuatu yang terasa dingin menempel dileherku.
“Kau terlihat sangat cantik dengan kalung ini”
“Jadi selama ini aku tak cantik tanpa kalung ini” Rutuk ku padanya dan langsung cemberut
“Bukan begitu, tapi dengan kalung ini kau tambah cantik saja”
“Hei, mengapa kau tak membuka matamu”
“Bukannya tadi kau katakan aku tak boleh membuka mata sebelum kau perintahkan, Apa kau sudah pikun tuan?”
“Oh ya aku lupa, buka saja mata mu sekarang”
“Aku juga ingin memberimu sesuatu”
“Apa itu ?”
“Buka saja” Aku menyodorkannya bungkusan mungil padanya
“Jam ?”
“Ya karna kau selalu terlambat saat bertemu denganku”
“Baiklah aku akan berusaha tepat waktu sayang” balasnya sambil mengusap ubun-ubun kepalaku.
ßJѼJà
Malam ini seperti biasanya aku menunggu Morgan didepan kantorku, berulang kali ku lirik arloji yang melingkar di tanganku walau aku sudah mondar-mandir ditempat ini berkali-kali tapi ia belum juga kelihatan batang hidungnya.
“Dia bilang tidak akan terlambat malam ini, tapi mana buktinya selalu saja mengesampingkan aku” Gerutu ku dalam hati
“Hei Angel, masih menunggu seseorang ?”
Aku menangguk dan memaksakan bibirku tersenyum pada Bisma teman sekantorku yang sudah begitu akrab denganku. Sering kali ia menawarkan aku untuk pulang bersamanya tapi aku selalu menolak dengan alasan menunggu Morgan. Tak lama Bisma berlalu dihadapanku Morgan muncul dengan santai dihadapanku tanpa ada rasa bersalah, sungguh menyebalkan. Rutukku dalam hati.
“Maaf aku terlambat”
“Selalu saja begitu, kenapa tidak besok pagi saja kau baru datang” Rutuk ku sambil berjalan meninggalkannya
“Angel tunggu” ia menyoba mensajajarkan langkahnya denganku.
“Aku heran mengapa kau begitu akrab dengan laki-laki tadi”
Aku mendadak menghentikan langkah kakiku
“Terus saja bertanya begitu, sudah berulang kali aku katakan dia hanya teman sekantorku, ayolah Morgan kapan kau bisa bersikap dewasa sedikit. Aku lelah Gan aku lelah dengan sikap kekanakanmu ! ini 7 bulan hubungan kita aku pikir kau sudah bisa bersikap dewasa, kau harus percaya padaku Morgan”
Ia hanya terdiam dengan seribu bahasa mendengar lontaran kata dariku.
*
Sesampai dirumah, Aku merebahkan tubuhnya yang lelah di atas tumpukan kapas putih, wajah Morgan masih saja berpijak di ingatannya. Aku berharap ucapannya tadi bisa membuatnya itu bersikap dewasa dan percaya padaku.
Drettt.Dreett..
Ponselku bernyanyi, menandakan sebuah pesan yang datang.
“Angel mulai besok pagi aku tidak akan terlambat lagi, aku tidak akan cemburuan lagi melihatmu dengan teman sekantormu karna mulai hari ini aku tidak bisa menjemputmu lagi, mulai hari ini aku harus bekerja dikantor ayahku sejak beliau sakit-sakitan aku harus menggantikannya dan setiap hari aku akan pulang larut malam, jadi mohon maafkan aku dan mungkin banyak waktu yang tak dapat kulalui bersama mu lagi, ku harap kau mau mengertikan keadaanku”
“Baiklah tak masalah Gan” Balasku singkat
ßJѼJà
Seminggu dengan cepatnya melambaikan tangannya, aku menatap kalender dimeja karjaku. Besok hari ultah Morgan aku akan pulang cepat dan memasak kue tar khusus buat perayaan ulthanya. Karna ini suprise sengaja tak kuberi tahu dia kalau aku akan menghampirinya dikantor. Sampai dikantornya aku tak langsung bertemu Morgan karna ia sedang keluar ada meeting dengan kliennya diperusahaan lain, baiklah aku menunggunya dengan sabar ucapku dalam hati.
Aku mengambil posisi duduk ditaman tepat disebelah kantornya, semilir angin menerpa wajahku. Aku terus mengayunkan kakiku ditempat ku duduk untuk sedikit menghapus kebosanan. Cukup lama aku menanti kehadiran dia disini.
“Seeett”suara rem mobil hitam metalik berdenting ditelingaku. Ya itu mobil orang yang sudah kenanti. Segera ku berdiri dan merenggut bungkusan yang disampingku.
Tapi...
Aku mengerutkan dahi karna ia tak sendiri ia datang dengan seorang wanita, mereka terlihat akrab sekali, tangan gadis itu tertaut ke pergelangan tangan Morgan . Hah!? bahkan sesekali tertawa saat berjalan memasuki kantor, aku hanya menatap dari kejauhan. Saat mereka mendekat aku hanya bersembunyi dibalik tembok, ya Tuhan hatiku rasanya sakit sekali melihat laki-laki yang ku cintai bersikap berlebihan sekali pada wanita lain. Mataku memanas sepertinya luapan api telah berhamburan keluar dari kelopak mataku.
“morgan apa kau sudah berubah sejauh ini sejak seminggu terakhir tak bertemu denganku lagi”
Aku menghela nafas panjang, mencoba mencari serabut ketenangan ditengan kegelisahan yang menyeruak dihati “Tidak Morgan tidak mungkin menghianatiku, aku tidak boleh meragukannya, aku tidak ingin bersikap tidak dewasa begini” Hati kecilku menuntunku untuk lebih percaya pada kekasihku
Tap
Tap
Tap
Langkah kaki seseorang yang tadi ku dengar samar kian lama kian nyata, ia berjalan mendekatiku. Saat hendak melewatiku aku segera menghentikan langkahnya.
“Maaf mengganggu, kalau boleh tahu siapa wanita bersama Morgan itu” Ucapku sambil menunjuk kearah mereka
“Morgan? Apa maksudmu Handi Morgan Winata?”
“Ya” Aku mengangguk pelan
“Lalu siapa wanita bersamanya itu” sambarku antusias
“Wanita yang bersamanya tadi kekasihnya”
“Apa?”
“Iya. mereka memang pasangan yang sangat serasi ya” Ucap pegawai itu terasa mampu mencabik-caik isi hatiku, buliran air yang kutahan akhirnya tumpah ruah. seketika saja bongkahan kue tar digenggamanku langsung terjatuh. Dan Morgan langsung menoleh ke arahku, aku yang begitu rapuh melihatnya bersama wanita itu.
“Angel?” Ia menatap heran kehadiranku dikantornya yang sudah dibaluti air mata, morgan menangkap jelas api kecemburuan yang tak dapat disembunyikan dimataku
“Selamat ya, selamat ulang tahun dan selamat karna kau sudah mendapatkan kekasih baru, semoga kau bahagia Morgan kalau memang dia wanita pilihanmu” saat mengucapkan barisan kata itu Aku menguatkan hatiku yang sudah hancur berkeping-keping, aku tak tahan lama-lama berada disini aku langsung berlari mencoba meninggalkan kantor ini.
“Angel tunggu” Morgan berlari mengejarku
Aku mengacukannya, dan berlari seribu langkah menjauhinya.
“Angel jangan pergi, aku sangat menyayangimu” ia menarikku kedalam pelukannya
Hah bagaimana mungkin ia mengatakan hal itu, aku sangat muak mendengar ucapannya, aku menarik tubuhku dari pelukannya
“Sudahlah Gan! Lepaskan aku!”
“Morgan dengarkan aku sebentar, kau bilang setiap hubungan harus saling percaya kan ? mengapa kau tak percaya padaku, disaat aku cemburu melihat mu bersama teman sekantormu kau selalu mengatakan kalau aku harus bersikap dewasa dan harus lebih percaya padamu, lalu mengapa kau tak mempercayaiku ?”
“Tapi aku dan Bisma memang tak ada apa-apa kami juga tidak perna mempertontonkan kemesraan yang begitu berlebihan seperti yang kau tunjukan bersama gadis itu, dan pegawaimu juga megatakan kalau dia adalah kekasihmu, bagaimana mungkin aku tidak cemburu melihat kelakuanmu”
Morgan malah tersenyum evil kepadaku, sungguh menyebalkan
Aku kecewa sekali padannya, lagi-lagi aku berusaha berlalu dari hadapannya, seketika ia langsung menarik lenganku lagi
“Angel aku belum selesai berbicara, maafkan aku ini semua tak seperti yang kau kira, ini semua hanya skenario”
“Iya Angel benar, maaf ya membuatmu cemburu” Sahut gadis itu kepada ku
Aku semakin bingung saja dengan perkataan mereka, apa yang sebenarnya mereka maksud
“Angel aku sengaja membuat kau marah, membuat kau cemburu karna selama ini aku tak perna melihat kau cemburu padaku, aku hanya ingin tahu seberapa besar kau mencintaiku”
“Jadi kau sengaja melakukan ini”
“Maaf sudah membuatmu marah, tapi aku sangat senang ternyata kau sangat menyayangiku”
“Kau jahat Gan”
“Maaf”
“Selalu saja begitu, maaf maaf dan maaf”
“bukankan cinta sejati memang harus selalu memaafkan”
“Kau sudah pandai sekali berbicara sekarang”
“Benarkah, ha ha ha”
Ternyata hati kecilku benar kalau aku memang harus lebih percaya padanya. Memang sebuah hubungan akan bertahan jika kita saling percaya, tapi kalau kepercayaan itu sudah goya maka cinta juga sulit untuk bertahan. Syukurlah do’aku di 7 bulan hubungan kami masih didengar Tuhan, satu hal yang ku minta aku ingin terus bersamanya.
=0End0=
#MinAcell
KARENA HANYA MELIHATMU TERSENYUM SAJA, ITU SUDAH CUKUP

Cinta, apakah kau yakin dengan cinta? Apakah cinta yang kamu rasakan saat ini adalah cinta yang sebenarnya? Apakah cinta itu akan terus menjadi cintamu untuk selamanya?
Apakah cinta tak pernah membuatmu terjatuh? Jika ia...
"brak!!" suara tabrakan yang membuat langkahku terhenti. "aduh.. Maaf, maaf, aku nggak sengaja.." kata seorang perempuan yang terjatuh karena menabrakku tadi. "oh, nggak apa-apa kok. Kamu baik-baik saja kan? Sini, biar aku bantu" ucapku. "makasih.." kata si perempuan itu sambil menerima uluran tanganku.
Sesaat setelah berdiri dan kembali rapi, perempuan itu langsung saja berlalu dan mulai mempercepat langkahnya. Aku terdiam sejenak, memikirkan apa yang baru saja terjadi, mengingat-ingat kembali sosok perempuan itu. Ingin ku kejar, tapi.. "hey!! Buruan! ini jamnya pak Bambang loh.." suara dari belakang memanggilku. "oh, elu Ham, ayo.." jawabku.
.
Kami pun mulai melangkah menuju ke kelas yang jaraknya lumayan jauh dari gerbang sekolah tempatku berdiri ini. "tadi itu siapa?" tanya Ilham di selah-selah langkah kami. "yang tadi? Siapa?" tanyaku kembali. "yahh.. Pura-pura bego', cewek yang nabrak lo tadi itu siapa?" jelas Ilham. "ooo.. Cewek yang tadi? Gue nggak tau juga tuh, ketemu aja baru tadi." jawabku. "ohh.. Eh, tapi dia cantik juga, Kira-kira dia kelas berapa yah?"."iya juga sih, tapi sudah lah.. Nanti kalau ketemu lagi, kita kenalan.." janjiku kepada Ilham. "beneran yah? Awas lo kalau kenalannya nggak ngajak-ngajak gue" ancam Ilham. "iya deh.. Gue janji" jawabku.
Bel pulang telah berdering, gerbang sekolah ramai dipenuhi dengan siswa siswi yang ingin pulang..
Tapi pandanganku tak berpaling lagi setelah ku lihat seorang wanita sedang terdiam manis di depan gerbang. "wah, betul kata Ilham. Kau memang cantik" batinku. Perempuan yang berdiri itu adalah perempuan yang menabrakku tadi pagi di gerbang sekolah. Ingin ku hampiri, hanya untuk sekedar kenalan.. Tapi, baru saja ku memulai langkah, ia telah di jabat duluan oleh orang lain, dan ternyata orang itu adalah Ilham teman dekatku sendiri. "duh, katanya kalau mau kenalan harus barengan, barengan apaan kalau kayak gini?" batinku. Terpaksa keinginan untuk berkenalan dengannya harus ku tahan dulu, ini bukan waktu yang tepat menurutku..
Sesampai di rumah, otakku masih saja memikirkan siapa sebenarnya wanita itu, apakah anak baru? Atau hanya aku saja yang baru melihatnya? "cewek itu, namanya.. siapa yah?" batinku. Rasa penasaranku semakin menjadi-jadi. Di kamar kesayangan, ku coba mengingat-ingat kembali paras wajahnya.. Sungguh, dia memang menawan. Kulitnya yang putih, rambutnya yang lurus terurai, matanya yang indah, apalagi jika ditambah dengan ekspresi panik seperti tadi.. Kau semakin cantik. Ada getaran aneh jika memikirkannya. Padahal baru ketemu.. Perasaan apa ini? Cinta? Ini tidak mungkin cinta, tak secepat ini untuk jatuh cinta..
Hari telah berganti lagi. seperti biasanya, ke sekolah..
Aku adalah siswa di salah satu SMA di ibu kota, namaku Rafael. Sekarang aku duduk di bangku kelas XI dengan umur 17 tahun, dan bicara tentang hobi, aku lebih senang dengan hal-hal yang berbau musik.
Di sekolah, suasana masih seperti biasanya, pak satpam yang menjaga di gerbang sekolah, kepala sekolah yang selalu setia mengelilingi setiap sudut sekolah, dan para wali kelas yang sibuk mengkordinir anak muridnya.. Tapi, ada satu yang beda.. Entah kenapa di pagi ini ada panggung kecil di tengah lapangan, dan di sana telah banyak orang yang berkumpul. Dentingan suara mic mulai terdengar dari speaker, dan setelah itu terdengar suara alunan gitar acoustic yang dibarengi dengan suara yang lembut. "Ku bukan ariel Putri duyung kerajaan bukan putri yasmin kekasih aladinnnn I’am not cinderella ku hanya manusia biasa somebody love love love from you.." lagu Cherrybelle yang mengalun indah, memenuhi seluruh lapangan sekolah. Terdengar enak dan merdu di telinga. Rasa penasaran mulai menyerang pikiranku, ku perdekat langkah ke panggung. Ingin ku lihat siapa yang menyanyi semerdu itu. Langkahku semakin dekat, dan dekat.. Sehingga bisa ku lihat jelas siapa yang bernyanyi di panggung itu. "itu kan cewek yang kemarin?" tanyaku di dalam hati.
Sungguh dia memang wanita yang keren. selain cantik, dia bisa main musik juga, sambil nyanyi pula. Salut! "gimana? Keren kan?" suara dari samping kanan membuatku spontan menjawab tanpa menoleh "keren banget!". "kamu suka?" tanya suara itu lagi, tapi kali ini ku respon dan dibarengi dengan menoleh "elo Ham? Ngapain kamu nanya-nanya gitu?". "gini bro, soalnya semua ini saran gue ke Steffy, biar orang-orang tertarik masuk ekskul musik" jelas Ilham. "ooo.. Gitu." jwabku singkat. "Steffy.. Nama yang indah.." puji ku di dalam hati.
Tiba-tiba, suara lembut dari belakang memecahkan obrolanku dengan Ilham. "Ilham, makasih yah atas sarannya? Mudah-mudahan, setelah ini akan makin banyak yang ikut ekskul nanti"."eh, Steffy.. Iya, sama-sama" jawab Ilham. Sambil menunjuk ke arahku, Steffy berkata.. "ngg.. Kamu yang waktu itu kan? Yang aku tabrak kemarin? Aduh.. Maaf, aku terburu-buru soalnya.."."eh, iya. Nggak papa kok". Jawabku dengan sedikit grogi. "kenalin, namaku Steffy.." kata Steffy spontan sambil memberi uluran tangannya yang dibarengi dengan senyum yang indah. "aku Rafael, sudah tahu kok dari Ilham.." responku sambil membalas uluran tangannya. "Hehe.. Kalian sahabatan yah? Atau lebih dari sahabat?" canda Steffy. Belum sempat aku menjawab, Ilham langsung saja menerobos. "bener banget! Kita sering tidur bareng malah"."wah, klop banget! Kalian pasangan yang fenomenal. Hehe.." canda Steffy lagi. "eh, nggak kok. Gue masih normal. Ilham aja tuh yang sering banget nyolek nyolek temen temen di kelas”. Bela ku yang tak ingin membuat Steffy menjadi ilfeel. "iya deh.. Percaya percaya.. Eh, aku duluan yah? Kayaknya banyak yang minat tuh. Daah..?" kata Steffy sambil meninggalkan kerumunan penonton. "daah.." balas kami secara serentak."gile lu! Ngapain pake bongkar kartu segala?" kesal Ilham kepadaku. "yang buka kartu duluan siapa? Kamu kan? Dasar lo bocah mesum!". Ejekku kepada Ilham dan berlalu meninggalkan lapangan menuju ke kelas.
Sungguh, Steffy memang cantik.. Dia berbeda, tak ada yang seperti dia di sekolah.. Humoris, supel, dan baik.. Wanita Idaman para pria.. Mungkin, aku memang telah jatuh cinta kepadanya..
Sudah seminggu setelah hari kenalan ku dengan Steffy. Dan karena kami satu angkatan, kami selalu berbagi dan sharing tentang pelajaran sekolah kami.. Tak ku sia-siakan kesempatan ini. ini adalah ajang yang tepat untuk mengenal Steffy lebih jauh, dan untuk mencari tahu apakah dia memang juga memiliki rasa terhadapku.
"Raf, lo suka sama Steffy yah?" tanya Ilham di sela-sela jam pelajaran. "suka? Nggak lah.. Terlalu cepat untuk suka Ham, apalagi minat buat di jadiin pacar.." Sangkalku."yang bener lo?" tanya Ilham. "yang bener lah.." sangkal ku lagi.
Rasa ini tak akan ku umbar kecuali jika Steffy juga merasakan hal yang sama.. Sedangkan yang ku lihat saat ini Steffy tidak begitu memberi sinyal-sinyal yang sangat nyata..
Untuk yang kesekian kalinya, aku dan Steffy bertemu lagi di jam istirahat sekolah dan biasanya ngobrol dulu. Kami mulai sedikit akrab, sehingga Steffy juga sudah sering bercanda dan mulai bertanya tentang urusan pribadiku.
"eh, Rafael. Kamu kok ngomongnya cuma sama aku doang? Aku nggak pernah tuh lihat kamu ngomong akrab dengan cewek yang lain. Pacar kamu mana?" sungguh, pertanyaan Steffy yang satu ini membuatku semakin berharap.. "ngg.. Nggak kok, aku biasa juga sih ngobrol sama yang lain. Tapi nggak ada yang senyambung kamu. Hehe.." jawabku dengan sedikit memuji. "bisa aja kamu.."
ku mulai langkah awalku, aku akan berkonsultasi kepada Ilham dan meminta sarannya..
Baru ku mulai mencari Ilham, tiba-tiba dia langsung saja muncul dengan ekspresi yang sangat ceria. "Rafael, gue punya kabar gembira bro.." ucap Ilham. "ee.. Gue juga punya kali.." ucap ku juga yang ingin duluan ngomong. "alah.. Pokoknya gue dulu. Dan kabar baiknya adalah gue jadian sama Steffy bro.. Gue nggak nyangka banget. Trnyta PDKT dan pengorbanan ku selama ini nggak sia-sia bro.. Gila! Keren nggak tuh? Di taman gue nembak dia di depan teman-teman sekelasnya. Dan langsung di terima bro.. Eh, lo tadi mau ngomong apa? Cepetan! Habis ini langsung gue traktir lo makan sepuasnya di kantin." jelas Ilham yang ternyata telah jadian dengan Steffy. "wah, keren bro! selamat yah!" responku. "makasih bro.. Nah, sekarang giliran lo yang cerita." pinta Ilham. "eh, nggak jadi bro. Jam ekskul udah selesai. Gue ke kekelas duluan yah?". Alasanku ke Ilham. "yah, nggak asik lo, trus traktirannya?" tanya Ilham lagi. "kapan-kapan aja yah? Gue duluan. Daah?" jawabku dan berlalu meninggalkan Ilham dengan perasaan yang sangat rapuh.
Sungguh, ini mungkin egois. Tapi sangat sedih terasa jika mengingat kembali pengakuan dari Ilham. Aku suka Steffy, dan Ilham telah menjadi pacarnya Steffy.. Apa yang harus ku lakukan? Mengatakan perasaanku kepada Steffy? Tapi Steffy telah menjadi milik orang lain..
Sesampai di rumah, yang ku lakukan hanyalah pasrah.. Pasrah atas cintaku yang telah pergi..
Seandainya jika aku jujur terhadap Ilham tentang perasaanku yang sebenarnya kepada Steffy, mungkin nasibku tak akan semalang ini..
Kini, hari-hari ku lebih banyak dipenuhi dengan kemesraan antara Ilham dan Steffy.. Sakit memang, tetapi aku akan tetap tegar dan bertahan..
Steffy, tak apa jika aku bukan milikmu.. Tak apa jika bukan aku yang selalu menemani hari-harimu.. Dan tak apa pula jika bukan aku yang selalu membuatmu tersenyum..
Aku rela tidak menjadi milikmu, aku rela tidak bisa selalu berada di sampingmu..
Karena, hanya melihatmu tersenyum saja.. Itu sudah cukup..
berbahagialah selalu, Steffy..wkwkwkwk gimana?? #MinAcell
“ Kau Wanita Sempurna “
Pemeran Utama :
-Anisa Rahma & Bisma Karisma
Pemeran Tambahan :
-Handi Morgan Winata , Margareth Angelina , Jessica Steffani Auryn & Rafael Tan
“ Permisi!!!! “
Terdengar Suara Dari Luar Rumah Anisa Yang Tampak Sedarhana Dari Sisi
Luar , Tapi Jika Di Bayangkan Dari Dalam Rumah … Alangkah Indah Rumah
Nan Unik Ini …
Anisa
Tinggal Bersama “ Jessica Steffani Auryn “ Biasa Di Sapan “ Ryn “ Atau “
Yn “ Sang Adik Yang Sekarang Duduk Di Bangku Kelas 1 SMA , Sedangkan
Anisa Sekarang Seorang Mahasiswi Universitas Ternama Di Indonesia, Dia
Hidup Berdua Saja Dengan Sang Adik Dikarenakan Ibu & Ayah Mereka
Sudah Tidak Ada *Maaf…
Anisa Sangat Sayang Kepada Adiknya .. Dan
Kalau Di Bilang Soal Pacar Dia Selalu Bilang “ ADIK ADALAH SEGALA NYA ,
PACAR BUKAN TERBAIK BUAT DIRIKU “ Karena Anisa Sudah Tidak Punya
Siapa-Siapa Lagi Kecuali Ryn Jadi Dia Pikir Lebih Baik Mengurus &
Menyayangi Adiknya Dari Pada Mengurus & Menyayangi Orang Yang Belum
Dia Kenal Dengan Lama …
“ Sebentar ! Siapa Itu? “ Jawab Anisa ,
Tampak Dia Sedang Bingung Memutar-Mutar Kunci Pintu Nya Itu Karena
Sepertinya Lubang Kunci Tersebut Tersangkut,
Akhirnya ..
‘CEKLEK’
Pintu Tersebut Terbuka, Dan Ternyata Itu Adalah Seseorang Cowo
“ Siapa Anda? “ Anisa
“ Ada Ryn Nya Tidak? “ Tanya Seseorang Tersebut
“ Ryn? Ada Hubungan Apa Anda Dengan Adik Saya? “ Tanya Anisa kembali Dengan Curiga
“ Saya Teman Dekat Nya Ryn , Saya Rafael .. Jadi Ini Kakaknya Ryn ,,,
Maaf Kak … Aku Menggangu , Adakah Ryn Di Rumah Saat Ini? “ Jelas Cowo
tersebut Ternyata Namanya Rafael
“ Pacar? “ Tanya Anisa Kembali
“ Iya,,Ehh Bukan Kak , Aku Hanya Teman Biasa , Cuman Sedikit Dekat Karena 1 Bangku Di Sekolah “ Jawab Rafael Dengan Mimik DUSTA
“ Serius Kamu? Jangan-Jangan Anda Bohong Dengan Saya? “ Curiga Anisa
“ Kak , Saya Tidak Bohong .. Saya Benar-Benar Jujur , Saya Temannya Ryn
Kedatangan Saya Ke Sini Ingin Menyampaikan Bahwa Besok Dia Ingin Ikut
Liburan Tidak? “ Ujar Rafael
“ Baik, Tunggu Sebentar Disini “
*
“ Ada Apa Raf? “ Tanya Ryn Yg Baru Keluar Dari Dalam Rumah
“ Mumpung Gak Ada Kakak Kamu Aku pengen Bilang Kalo Aku Suka Sama Kamu , Mau Gak Mau Jadi Pacar Aku? “ Pinta Rafael Langsung
“ Apa?? *Malu-Malu Gaje* Emmm.. gimana ya? Terserah Kamu Deh .. “ Jawab Ryn
“Serius? “ Tanya Rafael Lagi
“ Iya “ Simple Jawaban Ryn
“ YESSS!!! THANKSSSS RYNN!! Luff Yuuu “ Girang Rafael
“Gak Usah Lebay :P “ Perintah Ryn
“ Ok Syang “ Jawab Rafael Menuruti Ryn :-):]
#SKIP
Hari-Hari Telah Berlalu , Ternyata Ryn & Rafael Telah Jadian , Mereka Jadian Tanpa Sepengetahu Sang Kakak Ryn “ Anisa “
Di Kampus Anisa Ada Seseorang Cowo Bernama Bisma Dia Sangat Suka Kepada
Anisa , Bahkan Bisma Setiap Hari Selalu Mengirim Sepucuk Surat Melalui
POS , Sebenarnya Rumah Anisa & Bisma Lumayan Dekat Hanya Berjarak 1
KM
Sampai-Sampai Anisa PUSING Selalu Di Dekati Bisma , Katnya Dia Ingin Tenang Tanpa COWO!
Tapi bias saja Kata-kata itu berubah
#SKIP
@3 Bulan yg Lalu
“ Bis , Ngapain Sih Kamu Selalu Kirim Bunga Ke Aku? Selalu Dekatin
Aku? Aku Tuh Gak Suka! Kamu itu Ngomong Sejujurnya! Gak Boleh Nutupin
Apa-Apa!! “ Ujar Anisa ,
“ A…k…k…uuuuuu….S……..sss……. “ Jawab Bisma Dengan Gugup
“ S….sss Apa? “ Tanya Anisa Kembali
“ Aku… Sayang Kamu “ Jawab Bisma
“ Apa? Kamu Aneh!! “ Lirih Anisa
“ Aku Sayang Kamu Anisa , Sejak Pertama Kita Bertemu “ Jelas Bisma
“ ?? Aku Masih Binggung “ Jawab Anisa Pelan
“ Aku Selalu Menunggu Jawaban Mu Yg Terbaik “ Ucap Bisma
“ Bodolah *Pergi*“ Anisa
*****
@Kampus
“ Anisa! Aku Ada Kabar Bahagia! “ Ucap Angel Dari Luar Kelas
“ Idihh!! Aku Belum Masuk kelas! Bicara Itu Tunggu Aku Di Dalam Kelas! “ Cerewet Anisa
“ Iya ,, iyaa.. Maaf “ Ucap Angel
*Kelas
“ Terus Apa Kabar nya? “ Tanya Anisa
“ Aku..Aku… Di Tembak Sama Morgan “ Jawab Angel Gembira
“ Mati Gak? “ Lirih Anisa Dengan Lelucon Tak Jelasnya
“ Ishh!! ANISAA!!!! Aku Serius! “ Ujar Angel
“ Yayaya,, terus Bagaimana? Kamu terima? “ Tanya Anisa
“ Jelas , Dia Pujaan hati ku.. *cielahh cece* “ Jawan Angel
“ Azzzeekk… LongLast Njel , Tapi…. “ Ucap Anisa
“ Tapi Apa Anisa? Apakah Kamu Senang Kalau Morgan Menduakan Kamu? “ Tanya Anisa
“ Tidak Akan! *Merangkul Angel* ! !! Aku Tidak Akan Pernah
Menduakan Angel .. Margareth Angelina Adalah Malaikat Terindahku “ Samber Morgan
“ Thanks Sayaang “ Jawab Angel
“ Udahlah Longlast Aja Byee~~ “ Ucap Anisa Yg Tiba-Tiba Pergi
“ Ihh Ini Anak Ngeselin Udah Tau Orang lagi Curhat Ehh.. Main Kabur Aja “ Gerutu Angel
P
E
R
C
E
P
A
T
*****
Bisma NgeBM Anisa Minta Datang Ke Danau CINTA , Dengan Mohon Memohon
Permintaan Bisma Pun Di Setujui Oleh Anisa ,, Bisma Minta Ia Hanya
Datang Sendiri Pukul 15.30 …….
*****
@Danau CINTA
“ Mana Sih BISMA? “ Gerutu Anisa
“ Aku Disini Anisa “ Ujar Bisma
“ Lama Amat Datang nya .. ? “ Tanya Anisa
“ Capek ya Nunggunya? MAAF Deh … , Oiya Kamu Suka Tempat nya? “ Jelas Bisma
“ Suka Sihh.. Tapi Kurang Seru ya Kalo gak Sama Temen Dekat *Upss “ Sepertinya Anisa Sudah Membuka Hatinya ..
“ (Dalam Hati) Aku Teman Dekat Mu Anisa Aku
Menyayangimu… Jika Kamu Menerima Mungkin Aku Sangat Senang Tapi.. Biarlah Rasa Ini Hanya Ada Di Dalam Hati :’( *meneteskan Air mata*“ Bisma
“ Kok Benggong? “ Tanya Anisa
“ Gak Papa , “ Dusta Bisma
“ Oya , Nis Aku Mau Pulang Dulu ya , Sudah Jam 16.15 Aku Harus Jemut
Mama di Bandara , Aku Lupa ..Dan Ini Ada Hadiah Buat Kamu “ Ujar Bisma
Sambil Memberikan Sebuah Hadiah Berbentuk Hati & Berbungkus Kado
LOVE
“ :’( Oiyaudah .. Makasih , Aku juga pulang dulu ya Byee~~ “ Pamit Anisa
“ Byee Too *Mata Genit *” Ujar Bisma
*****
@Rumah Anisa
" Apaan Sih Isi Kado Ini? Penasaran Banget Deh " Ucap Anisa
Tiba² ...
" One Two There I Here!! "
Sepertinya Suara HP Anisa Berbunyi Dan Ternyata Itu Mamanya Bisma
M.Bisma : Halo .?
Anisa : Iya Ada Apa Bis?
M.Bisma : Saya Mamanya Bisma ,
Anisa : Oh,Ada Apa Te?
M.Bisma : Saya Pengen Beri Tahu , Bahwa Bisma Kecelakaan Dan Mengalami Peristiwa Berat *Sambil Menangis
Anisa : Apa Te? Peristiwa Apa?
M.Bisma : Bisma...Bismaa... meninggal Nak.. *Maaf
Anisa : Apa? *Meneteskan Air Mata*
M.Bisma : Tante Mohon , kamu Tidak Usah Datang Menemui Bisma , Karena
Kami Sudah Dalam Perjalan menuju Australia ... Bisma Akan Di Makamkan
*maaf* Di Australia , Permintaan Terakhir Bisma Adalah , Kamu Mohon
Jangan Tangisi Dia & Tolong Buka Hadiah Dari Dia Yg tadi Dia Berikan
Anisa : tapi Tee.. Aku ingin .. *Tu.ttt....ttuu..tt*
Ternyata M.Bisma Telah Mematikan HP nya ...
Anisa Cepat-Cepat Membukan hadiah Dari bisma tadi
Ternyata isinya
" SEPUCUK MAWAR + 1 SURAT + 1 FOTO BISMA WAKTU KECIL + 1 KALUNG LOVE BERNAMA " AnBis " "
Isi Surat Dari Bisma:
Dear Anisa Rahma
Anisa, Jangan Tangisi Aku Jika Aku Pergi
Maaf Aku Telah Banyak Membuatmu Kecewa , Dan Hanya itu Yg Dapat Aku Berikan kepadamu , Kamu Adalah Wanita Paling Sempura Yg Pernah Aku kenal Kedua Kalinya Setelah Mamaku..
Sebenarnya Aku Ingin Menjadikan Kamu Pacarku, Dan membuat kamu bahagia
.. karna aku tau kalau ajal ku sebentar lagi .. Dan tibalah saat nya..
Aku Mohon Kamu Iklhaskan Aku .. Dan terima Pemberianku Dengan Dijaga Baik-baik...
Kamu terlalu tegar buat aku Kamu terlalu baik buat aku Kamu Orang yg sangat cantik
kamu sangat penyabar .,... hal-hal yg aku suka ada semua pada dirimu ..
Mungkin pertemuan Kita Terakhir tanggal 11 November 2011 *Pura-Pura*
Pada Jam 15.45 - 15.15 ..
Aku Sangat merindukan mu DI Surga sini
Jangan pernah Sesali Semua nya karena aku tau kamu orang yg TEGAR & KUAT ...
I LOVE YOU ANISA RAHMA ....
From : Bisma Karisma ( Orang yg pernah mencintaimu ... )
" BISMA!! Aku Ingin Menjadi pacarmu!! Maaf aku terlalu cuek padamu... Aku MOHON Kembali lagii biss!! " Teriakan Anisa
" Baik Bis,, Aku tetap Sayang padamu Kamu Adalah orang pertama Yg Aku Cintai kamu CINTA PERTAMAKU I LOVE YOU TOO BISMA KARISMA , Semoga kamu di terima di surga dengan bahagai " Ucap Anisa
-END
Gimana?
GAJE GAK?
L+C makasihh~~
#Ketmin_Hanif
@_Rahmaannisa_
SI RATU KODOK CANTIK~Hemm.. Ternyata menjadi anak satu-satunya itu sangat membosankan, hanya awalnya saja aku merasa kasih sayang dari kedua orang tuaku tertuju kepadaku, tapi lama kelamaan aku pun merasa sepi, apalagi semenjak aku dan mamah ditinggal pergi oleh papah untuk selamanya, dan selama tiga tahun lamanya papah telah meninggalkan kami berdua dirumah kami yang tercinta. Dan semenjak itu pula, mamah memiliki hoby baru, yaitu sering keluar rumah dan menghambur-hamburkan uangnya. Aku sebagai anak satu-satunya yang harus menjaga mamah atas amanat dari almarhum papah pun merasa sudah tidak sanggup lagi melarang-larang mamah agar tidak seperti itu, akhirnya, aku hanya mengintil mamah dari belakang demi menjaga kalau mamah tetap baik-baik saja dan tidak kecentilan kepada laki-laki lain. Mentang -mentang janda!!
Ting tung ting tung..
Nada dering handphoneku berbunyi dikala aku tengah asik mendengarkan musik dikamar. Segera ku raih handphoneku itu
"hallo siapa ni?"
tanyaku
"ini gue Bisma!!"
jawabnya, lalu aku teriak histeris setelah tau siapa yang menelphone dengan nomer baru
"BBB … BISMA??. . Gue kangen banget sama lo, lo kapan balik ke indonesia?"
"kangen ya sama gue, haha.. Ia sore nanti gue pastiin ada dirumah lo Nis"
"yang bener lo? Oke gue tunggu ya, awas kalau bohong"
"ia, tenang aja, gue bawain oleh-oleh dari singapore buat lo"
"hah singapura?"
tanyaku kaget
"Singapore Anisaaaaaaa.. Lo tuh kaya orang kampung aja deh!!"
ledeknya
"yee sama aja kali, lonya aja yang lebay.. Yaudah deh gue tunggu ya, gue mau mastiin nyokap gue dulu lagi ngapain, entar yang ada nyokap gue kabur lagi"
"hahaha.. Yaudah see you"
"daaah sampai ketemu"
tuturku
bergegas aku keluar kamar menuju ruang tv, tak lama aku kembali berjalan menuju dapur, tapi tidak kulihat batang hidung mamah disana. Ternyata mamah sedang mengendap-ngendap keluar rumah di ruang tamu menuju pintu depan dengan menenteng sepatu beserta koper
"jangan sampe anisa tau kalau saya mau liburan ke singapore, kalau sampe Anisa tau, uuh bisa ribet urusannya, yang ada dia malah mau ikut. Lagian jadi anak kok tega banget sama mamahnya sendiri, protektif gak jelas"
celoteh mamah, alhasil mamah berhasil keluar rumah tanpa sepengetahuanku
"MAAAH. . Mamah!!, duh, mamah dimana si? Jadi orang tua kok ngerepotin banget, Mah!!"
seruku memanggil mamah setelah tak kudapati mamah dikamarnya. Lalu, tak lama bi Yanti pembantu dirumah menghampiriku dan memberikan sebuah surat kecil
"non.. nonAnisa! Ini ada surat dari bu Sofi buat non"
ujarnya
"surat dari mamah? Memangnya mamah kemana bi?"
tanyaku serius
"sebaiknya dibaca saja suratnya non, soalnya bu Sofi tadi gak banyak bicara, hanya menitipkan surat itu saja ke bibi"
"oh.." diam sejenak sembari membaca surat itu
~Sayang.. Kamu jangan kaget ya, karna sekarang mamah mau liburan kesingapore.. Hati-hati dirumah, dah sayang~
begitulah isi suratnya, namun setelah membacanya aku langsung Syok
"WHAT? KESINGAPURA?"
Kagetku
lalu bi Yanti malah mencela ucapanku
"Singapore non, bukan singapura!!"
"ikh.. Bi Yanti jangan ikut-ikutan nyebelin deh!! Mamah juga.. Tega banget si ninggalin anaknya sendiri dirumah!!"
celotehku merongos
dan lagi, bi Yanti ikut berbicara
"gak usah sedih non, kan ada bi Yanti yang akan selalu ada dirumah"
ucapnya, aku tak lagi menghiraukan ucapan bi Yanti, aku pun kembali kekamarku dengan hati yang kesal
*
hari sudah hampir gelap, namun yang kutunggu-tunggu belum juga datang, karna merasa jenuh lantas aku pergi keluar rumah untuk sekedar menghilangkan rasa jenuhku. Aku berjalan dipinggiran jembatan, memandang langit yang seakan-akan mentertawakanku atas kelalaianku menjaga mamah
"hemm.. Mamah lagi ngapain yah disana? Biasanya kan jam segini kita lagi judes-judesan"
ujarku, lalu dari belakang ada yang menepuk pundakku
"hay sayang. . Kamu lagi ngapain jalan sendirian disini?"
tanya Qq, dia pacarku
"eh sayang, aku cuma lagi iseng aja keluar rumah terus diam disini deh"
jelasku
"tumben banget kamu kaya gini, biasanya kamu lagi dirumah ngawasin mamah kamu yang ganjen itu!!" ucap Qq
mendengar ucapannya aku sedikit kesal
"kamu kok ngatain mamah aku ganjen si? Gak sopan banget!!"
"sayang.. Kenyataannya kan emang kaya gitu, seminggu yang lalu waktu aku datang kerumah kamu, tante Sofi menanyakan teman cowo sama aku, apa itu bukan ganjen namanya?" jelasnya
mamah memang keterlaluan, bisanya bikin malu aja!! Gumamku
"tapikan gak seharusnya kamu bilang kaya gitu didepan aku!"
"ia ia. .maafin aku sayang. Terus mamah kamu keluar rumah lagi?" tanya qq
"ya! Malah sekarang mamah pergi liburan ke singapura"
"singapore maksud kamu? Wah asik dong"
"asik? Apanya yang asik, aku tuh khawatir tau gak!!"
"gak usah terlalu khawatir, mamah kamu kan bukan anak kecil!!"
serunya
Tin.. Tin..
Tiba-tiba terdengar suara klakson mobil yang berhenti didepanku dan Qq
Lalu seseorang yang ada didalam mobil itu pun keluar. Ternyata dia adalah ..........
Bisma, sahabatku yang sedari tadi kutunggu, aku menghampirinya kegirangan dan memeluknya, begitu pun Bisma yang membalas pelukanku. Sementara qq hanya terdiam namun tersimpan kesal didalam hatinya
"Bisma lo udah pulang? Dari tadi tuh gue nungguin lo dirumah tapi lo gak dateng-dateng"
ujarku
"ia sory ya, tadi ada kesalahan tekhnik sama mobil gue. Oiya, gue punya banyak oleh-oleh tuh buat lo dimobil, kita kerumah lo yuk!"
ajak Bisma, namun tiba-tiba Qq menarik tanganku, aku sedikit kesakitan, dan aku pun tahu kalau Bisma tidak akan diam, namun aku tak membiarkannya ikut campur
"Nis, cowo itu siapa? Kok kamu berani banget si peluk dia didepan aku?"
tanya Qq serius
"dia itu sahabat aku yang baru datang dari singapura, dan kamu gak usah cemburu sama dia, sekarang aku mau pulang, dah sayang"
jelasku, bergegas aku masuk kedalam mobil Bisma dan pergi meninggalkan Qq
"Anisaa!! NIS. .ANISAAAAAAA, Sialan tuh cowo!!"
seru Qq merongos setelah tak kuhiraukan dia memanggil namaku. Bagiku seorang sahabat adalah segala galanya
*
kedatangan Bisma membuatku senang, karna yang kutahu Bisma itu tidak akan membuat sahabatnya merasa bosan, apapun akan dia lakukan agar sahabatnya merasa senang ketika berada didekatnya. Beberapa oleh-oleh diberikannya kepadaku, mulai dari jam tangan, sepatu, boneka dan juga beberapa buku Antologi kesukaanku.
"wah.. Yang lo bawa ini bener-bener keren, makasih ya, lo emang sahabat gue yang paling baik"
celotehku sambil memperlihatkan senyuman termanisku
"hem ya ya ya.. Dari dulu sampai sekarang lo tuh gak pernah berubah ya, dua tahun gue di singapore tapi lo tetep aja kaya gitu"
serunya. Kedua halisku mengadu dan mataku menyipit tak mengerti apa yang dikatakannya
"maksud lo? Emangnya gue kaya gimana?"
tanyaku serius
"lo tuh kenapa si gak ngerubah penampilan lo sedikit aja!! Baju kodok lo tuh, kaya anak kecil tau"
"yee.. Emangnya kenapa? Gue suka dan nyaman kok pake baju ini"
"apa lo mau gue ledekin Si ratu kodok lagi? Gak kan?"
"justru nama Si ratu kodok itu yang bikin gue axis dikampus, lo gak taukan kalau followers gue udah hampir dua juta orang? Terkenal bangetkan gue?"
seruku
"hem,, terserah ratu aja deh, hamba tidak akan mencela lagi, maafkan hamba.. Hahaha"
ledeknya dan tertawa
"huh, gue lempar pake sepatu baru tau rasa lo!!"
Bisma melihat kanan dan kirinya yang dia rasa sepi
"sepi banget ni rumah, nyokap lo mana?"
tanya Bisma
"nyokap gue kabur ke singaparna!! Eh. . Maksud gue singapura"
jawabku
"ke singapore? Kok bisa kabur gitu si? Jangan-jangan karna lo yang terlalu protektif sama nyokap lo, makanya dia kabur"
"ikh, gue kaya gitu juga buat kebaikan nyokap gue juga, gue gak mau kalau nyokap gue dibilang ganjen sama orang-orang diluar sana"
"iya gue ngerti kok!! Oiya, cowo yang tadi itu pacar lo?"
"he'eum.. Emang kenapa? Keren ya?"
"masih kerenan gue si, hati-hati playboy!! Hahaha"
tuturnya membuatku kesal namun terhibur
"ikh. . Enak aja!!"
malam ini sangat menyenangkan, disaat mamah tidak ada didekatku, Bisma datang dan membuatku merasa senang.
*
aktifitas sehari-hariku sebagai mahasiswi membuatku tak pernah lepas dari yang namanya tugas, aku malas sekali mengerjakannya, apalagi setelah dua hari lamanya mamah liburan disingapore dan tidak pernah memberi kabar,
mamah kok gak pernah ngasih kabar si ke gue? Gue kan khawatir.. Pikirku, lamunanku terpecah saat Qq datang menghampiriku
"hy sayang, kok ngelamun si? Kenapa?"
tanya Qq
"gak apa-apa kok!! Oiya sayang, nanti malam kamu maukan temenin aku kerumah Steffy buat ngerangkum tugas? Mau ya..?"
Steffy? Wah gawat, Steffy kan sepupunya Angel .. Kalau sampai Steffy tau gue pacaran sama Anisa, yang ada Steffy bakalan ngasih tau ke Angel yang sebenarnya.. Pikir Qq
"sayang? Kamu maukan temenin aku?"
tanyaku lagi
"duh, gimana ya, aku udah ada janji sama temen aku buat ngerangkum tugas juga malam ini, maaf ya, kalau gitu aku masuk kelas dulu, dah sayang"
ucap Qq berbohong, dan dia pun pergi meninggalkanku
tidak diluar atau pun didalam kampus, aku selalu saja dibilang Si Ratu Kodok Cantik, ya, aku sudah tahu alasannya kenapa. Christy datang menghampiriku disela-sela aktifitasku, dia datang kekampusku dan mengajakku pergi. Christy adalah temanku, dan kebetulan rumah kita sangat berdekatan
"Christ, ngapain si ngajakin gue ke Mall?"
tanyaku sambil diajak berlari oleh Christy
"duh.. Lo gak usah banyak nanya dulu, kemaren sore gue kesini, trus liat ada baju kodok kesukaan lo, warnanya juga warna kesukaan lo Nis, ayo cepetan nanti keburu ada yang beli"
jelasnya
"apa? Yang bener lo? Yaudah yu cepetan!!"
seruku
aku pun semakin kencang berlari sampah-sampai satu tali baju kodokku lepas. Aku harus bersyukur karna baju kodok itu masih melekat pada patung boneka yang terpampang dilemari kaca, dan rasanya aku sudah tak sabar ingin sekali memakainya
"wah, lo pasti akan terlihat semakin lucu dan cantik Jes kalau pake baju kodok yang satu ini"
celoteh Christy membuatku semakin ingin memakai baju kodok itu
"iya, gue percaya itu!! Haaaaa.. Cowo-cowo pasti bakalan bilang gue kaya ini, aduh Anisa, lo semakin hari semakin cantik aja,, hahaha"
ucapku kePDan
"yaudah Nis buruan lo ambil, cepetan!!"
"iya iya. .bawel lo ah!!"
akhirnya aku pun memiliki koleksi baju kodok yang baru. Setelah puas membeli baju kesukaanku, aku mentraktir Christy makan ice kream yang tempatnya masih didalam Mall
"Christ, lo tinggal ambil aja Ice kream apa yang lo suka, terserah lo mau berapa pun juga gue yang bayar"
"serius lo? Wah asik.." diam sejenak sembari melihat ada sepasang laki-laki dan perempuan tengah asik tertawa, tepatnya disamping belakangku
"Nis, itu Qq bukan si?"
tanya Christy sambil memandang kearah yang ditanyakannya, lantas aku pun menoleh dan langsung memastikan
"ia Christ, itu Qq.. Sebentar, gue mau labrak tu cowo brengsek!!"
kesalku melihat Qq sedang bersama perempuan lain
"Nis. .Anisa! Duh gawat!!"
ujar Christy yang tak bisa menghentikan langkahku
BRAAAKKK.. Byuur..
Aku menggebrak meja kursi yang di duduki Qq dan menyiramkan minuman kemukanya
"ngapain lo ada disini sama cewe ini? Ah gue tau, cewe ini selingkuhan lo kan?"
seruku murka, sementara perempuan itu pergi meninggalkan Qq
"Sayang. . Sayang dengerin penjelasan aku dulu, cewe itu cuma fans aku, gak lebih dari itu"
tuturnya berbohong lagi
"hah? Fans? Lo ngaca dong, lo tuh siapa!! Gue gak bisa lo bohongin, KITA PUTUS!!"
PAKKK..
Satu tamparan ku daratkan di muka Qq, banyak pasang mata yang tertuju melihat kejadian itu. Tanpa tunggu lama lagi aku meraih tangan Christy dan mengajaknya pergi. Sementara Qq hanya menyesali perbuatannya. Aku tak banyak bicara lagi setelah kejadian yang membuatku sakit hati tadi, Christy pun hanya bisa terdiam melihatku yang benar-benar dalam keadaan emosi. Saking terlalu emosinya aku mempercepat laju mobil yang ku bawa sehingga membuat Christy membuka mulut
"Aaaaa Anisaaaaaaaaaaaa.. Lo jangan ngebut dong, gue gak mau mati sia-sia, gue masih jombloooo... Anisaaaa pleaaaase!!"
seru Christy ketakukan
Ngikkk..
Sampailah didepan rumah, aku cepat-cepat turun dan berlari kedalam rumah. Sementara Christy masih menstabilkan detak jantungnya didalam mobil, Christy beberapa kali menghela napas
"huh.. Gila tu anak!! Kalau gue mati bisa berabe urusannya, ckckck Anisa Anisa!"
ujar Christy lalu segera turun dari mobil
*
dikamar aku menangis sendirian
"hik hik.. Ternyata benar apa yang dikatakan sama Bisma tentang Qq. Qq emang brengsek!!"
ucapku, karna merasa kesepian lantas aku menghubungi Bisma untuk menemuiku
Tuuttt..
"hallo Ratu kodok?.. Lo nangis yak? Cerita sama gue lo kenapa?"
tanya Bisma serius sementara tangannya tengah merapihkan beberap tugas kuliahnya di singapore
"gue mau cerita sama lo Bis, lo kerumah yaa.. Gue tunggu. Bay!"
beberapa menit kemudian Bisma pun datang dan menghampiriku dikamar
"Nis.. Lo kenapa nangis kaya gini si?"
tanya Bisma sambil memelukku, dan aku pun membalas pelukannya
"ternyata Qq beneran playboy Bis.. Hikhik, dia mesra-mesraan sama cewe lain di Mall"
"kata gue juga apa!! Qq itu pasti playboy, gue tuh bisa liat karakter dia waktu dia narik tangan lo!! Lo si gak percaya sama gue!"
seru Bisma. Mendengar ucapan Bisma aku malah semakin merengek kencang
"HAAAA. .A. .A. .A. . Gue benci banget sama Qq , Benci Benci Benciiiii.."
teriakku, dan tanpa kusadari Bisma tengah memperhatikan wajahku
"ngapain lo ngeliatin gue kaya gitu? Naksir ya sama gue?"
tanyaku sedikit meledek
"Hahaha, gue salut sama lo Nis. Meski dalam keadaan sedih, tapi lo masih bisa sok tau dan kePDan kaya gitu.. Ya!! Kalau gue suka sama lo emang kenapa?"
tanya Bisma lagi, dan pertanyaan Bisma membuatku berhenti menangis dan melepaskan pelukannya
"lo yakin bisa suka sama gue?"
tanyaku penasaran
"ah, yasudahlah gak usah dibahas, yang pasti lo gak usah sedih kaya gini, yang ada nanti Ratu Kodok gue yang Cantik ini mendadak Jelek lagi"
serunya meledek
"ikh. .apaan si lo!!"
aku mencubit Bisma karna merasa salah tingkah
sebenarnya gue serius suka sama lo Nis.. Gumam Bisma
kalau pun emang Bismma suka sama gue juga gak apa-apa kok, Toh, Bisma kan ganteng, baik lagi.. Hehe. Pikirku
*
dua minggu kemudian setelah perginya mamah ke singapore aku benar-benar merasa sangat kesepian. Tak ada kegiatan yang menarik selain memata-matai mamah pergi keluar rumah. Dan aku merindukan saat-saat seperti itu. Hari ini aku dan Bisma mempunyai rencana pergi ke tempat favorit Bisma, kawah putih-Bandung. Dia bilang disana banyak sekali kenangan-kenangan indah semasa dulu ia tinggal didaerah Bandung yang tepatnya tidak jauh dari Kawah putih itu
"wohooo.. Akhirnya gue bisa kesini lagi sama orang yang gue sayang"
ucapnya tiba-tiba, aku merasa ada ucapannya yang mesti ditanyakan
"Orang yang lo sayang? Siapa?"
tanyaku, paras wajah Bisma seketika sedikit memerah dan merundukan kepalanya
"Bis, Bisma!! Lo itu kenapa si? Bukannya jawab pertanyaan gue , lo malah diem!!"
tanyaku, kali ini aku menghampirinya yang sempat kegirangan
"0iya, tante Sofi kapan mau pulang dari singapore?"
tanya Bisma mengalihkan pembicaraan, tapi aku tak bisa dibodohi, lantas aku kembali menyakan hal yang sama
"lo tuh kenapa si ngalihin pembicaraan gitu? Lo gak mau ngejawab pertanyaan gue yang tadi?" diam sejenak, namun bisma tetap merundukan kepalanya
"jadi lo tetap gak mau jawab? Yaudah!"lanjutku dan melangkah pergi dari pandangan Bisma pun baru beberapa langkah saja aku melangkah Bisma memangilku
“Anisaaaa"
sahut Bisma aku pun menoleh dan kembali pada pandangannya yang penuh tanda tanya
"seseorang yang tadi gue maksud itu adalah lo Nis, gue.. Gue sayang sama lo"
serunya. Pengakuan Bisma sontak membuatku terkejut
apah? Bisma bilang kalau dia sayang sama gue? Apa mungkin itu artinya Bisma juga suka sama gue?.. Pikirku
"lo jangan becanda deh.. Gak lucu tau gak!!"
ujarku dan menoleh membelakanginya
lalu tiba-tiba saja hawa yang panas semakin memanas ketika Bisma menghampiriku dan memelukku dari belakang. Aku merasa ada getaran yang hebat ketika detak jantung Bisma mulai terasa pada tulang punggungku, dan semakin lama detak jantung kita pun mulai seirama
"Gue sayang banget sama lo Ratu kodok!!"
celotehnya
"lo sayang sama gue? Apa lo juga suka sama gue?"
tanyaku dalam dekapan Bisma yang membuat keringat di dahiku mulai bercucuran
"apakah kalimat sayang tidak cukup membuktikan kalau gue bukan hanya sekedar suka sama lo? Nis.. Tatap mata gue"
tuturnya sambil membalikkan tubuhku dan memaksaku untuk benar-benar mencari tahu yang sebenarnya. Mata kita pun beradu pandang
"Bus, sebisa mungkin gue luangkan waktu untuk selalu ada buat lo, sebisa mungkin gue rangkai kalimat-kalimat yang bisa membuat lo ketawa, Gue gak bisa liat lo nangis kaya kemarin-kemarin, itu semua gue lakuin bukan semata-mata gue sahabat lo doang, gue sangat perduli sama lo, gue sayang sama lo Anisa, Gue cinta sama lo, lo maukan jadi... Pacar gue? Please Ratu kodok, terima gue jadi pangeran kodok lo yaaa "
jelasnya sambil berlutut, dan itu membuatku semakin tidak bisa berkata apa-apa
oh my god!! Bisma nembak gue, aduuh gue mesti jawab apa ya sama dia? Celotehku dalam hati
aku masih kebingungan atas apa yang sudah Bisma ucapkan tadi, aku hanya bisa menghela napas kecil dan berharap semoga apa yang akan ku jawab nanti adalah jawaban yang tepat
"heummm..huh..!!Bisma, lo gak usah berlutut kaya gitu dong, malu tau diliatin sama orang" pintaku, namun Bisma tetap tak mau berdiri
"BISMAAAAAAAAAAAAA. .banguuun!"
ucapku sedikit memaksanya untuk berdiri
"lo tuh udah gila ya? Masa Ratu kodok ditembak sama rakyat kodok si?"
ledekku
"Habis Ratu kodoknya cantik si,, hehe. So, lo terima gue jadi pangeran kodok lo kan?"
tanya Bisma sembari menggombal
"tapi ada satu syarat!!"
"apa?"
"lo mesti beliin gue boneka kodok yang super besar!dan gue minta lo pindah kuliah di jakarta bareng sama gue, Gimana? Deal?"
jelasku
tanpa berpikir panjang lagi Bisma pun langsung menganggukkan kepalanya
"oke Deal..!"
sahutnya, Bisma pun menggendongku dengan bahagia, begitu pun denganku. Ternyata cinta itu tidak bisa dipaksa untuk diundang datang atau pun diusir untuk pergi, kehadirannya sungguh tiba-tiba, dan begitu pula dengan apa yang sedang kurasakan sekarang ini. Ada cinta yang tiba-tiba datang mengetuk hatiku yang kebetulan pula hatiku tengah dilanda galau yang tak jelas hanya karna kekecewaan yang diperbuat oleh laki-laki yang tak jelas, Ya! QQ hanya seorang laki-laki yang tak jelas memiliki berapa pasang cinta untuk diobral, duh, kenapa jadi ngomongin si Qq yah? Kembali pada alur cerita yang tadi. Akhirnya aku dan Bisma memutuskan untuk memilih mencintai dari pada hanya sekedar menyanyangi
*
Kembali ke kampusku tercinta, semua orang tengah membicarakanku, banyak pasang mata yang memandangku dengan tatapan yang tajam, aku pun bertanya-tanya
"Steff, ada yang aneh ya sama gue? Kok anak-anak pada ngeliatin gue gitu si?"
tanyaku kepada Steffy
"mana gue tahu, kayanya ada masalah deh!! Eh eh.. Kok anak-anak pada lari-lari gitu, ada apaan si?"
ucap Steffymemperhatikan orang-orang yang berlarian menuju papan pengumuman, aku dan Steffy pun bergegas menuju papan pengumuman itu. Tidak sedikit orang yang ingin tahu ada hal apa yang ditempel di papan pengumuman itu, aku dan Steffy pun saling berdesakan
"sory. .sory. . Ada apaan si ni rame banget!!"
seruku
"WHAT?? Pengumuman apa nih, Si Ratu Kodok lagi galau gara-gara diputusin sama Qq!!"
sahut Steffy lalu merobek selembaran itu, sementara yang lain menyurakiku
"siapa si yang ngelakuin ini ke gue? Ini tuh gak bener!! Yang ada tuh gue yang mutusin si Qq gara-gara dia ngeduain gue sama cewe lain!!"
jelasku
''APAH? jadi cowo yang sering lo ceritain ke gue itu si Qq Jes?"
tanya Steffy
"ia, masa lo baru tau si?? Jadi waktu itu tuh gue mergokin Si Qq lagi mesra-mesraan sama cewe di Mall"
tuturku
"aduh.." Steffy tepak jidak "kalau gue tau Lo pacaran sama si Qq gue gak akan ngebiarin sepupu gue jadian sama Qq Jes!!"
"HAH? Jadi cewe yang sama Qq waktu itu sepupu lo? Ikh. . Nyebelin banget sih si Qq itu!!"
aku pun kesal dan merobek-robek selembaran itu
"aduh Nis, sory gue gak tau, tapi lo gak usah marah-marah gitu dong!! Kan sekarang ada si Pangeran Kodok"
seru Steffy yang langsung membuatku ingat kepada Bisma. Dan langsung aku berpikir sejenak tentang semua ini
Oiya ya.. Kan sekarang gue udah punya Bisma, si pangeran kodok gue.. Pikirku
tak lama setelah kuberpikir seperti itu tiba-tiba saja aku melihat sosok seorang wanita cantik yang berjalan menghampiriku bersama Bisma, entah siapa perempuan itu. Setelah kuperhatikan lagi dari cara wanita itu berjalan sepertinya tak asing lagi dibenakku, semakin dekat mereka melangkah menghampiriku semakin aku tambah mengenali wanita itu
"MAMAH..?MAMAAAAH!!" Aku teriak memeluk kedatangan mamah yang begitu surpice
"mah!! Mamah tuh tega banget si ninggalin aku sendirian dirumah!"
seruku memarahi mamah
"kan ada si pangeran kodok yang nemenin kamu..hehe"
ujar mamah menggodaku
"jadi? Mamah sudah tahu hubungan kita Bis?"
tanyaku beralih ke Bisma
"Iya ratuku, Oiya, ada Surpise yang mau tante Sofi kasih tau kekamu!!"
jelas Bisma yang membuatku kembali bertanya kepada mamah
"Surpise? Surpise apa mah?"
tanyaku serius
belum sempat mamah jawab tiba-tiba saja ada seorang laki-laki dewasa yang menghampiri kami, paras wajah dan bentuk tubuhnya benar-benar perfec, seperti Bule!!
"hy Anisa.. Me papah baru you!!"
ucap si laki-laki itu
"WHAT?? Papah Baru??. . Haaaa.."
sahutku, Gubrakkk!!
Sementara yang lainnya mentertawakanku dengan gembira
"DASAR SI RATU KODOK!!"
****END******
#MinAcell